No Pesertaku : 13-101-220
Dari begitu bangun pagi di kamar lantai atas
sampai turun ke lantai bawah, sudah berapa kali saya mengucapkan terima kasih dan
bersyukur? Mungkin sudah lima kali sampai tujuh kali. Dalam satu hari? Berapa
kali saya berterima kasih dan bersyukur di dalam hati? Berapa kali yang saya ucapkan
dengan lantang bersuara dengan orang lain? Mungkin bisa 50 sampai 100 kali, bisa
jadi lebih, karena saya tidak hitung.
Tidak praktis kedengarannya?Kok ya aneh mengucapkan terima
kasih sampai puluhan kali dan satu hari? Bahkan ratusan kali? Jawabannya mudah saja:
dengan berterima kasih dan bersyukur, kita selalu mencari sisi positif dari segala
sesuatu. Dengan mencari sisi positif, maka diri kita menjadi semakin positif dalam
melihat segala sesuatu. Pasti ada putih setitik di dalam hitam kelam dan ada
hitam setitik di dalam putih bersih.
Dengan
selalu mengingat kelimpahan kita, otak kita mencetak keyakinan (believe) bahwa memang
benar kita hidup dalam kelimpahan. Maka, semua perbuatan kita didasari oleh keyakinan
ini, termasuk persepsi diri kita sebagai personifikasi dari sukses. Lantas, sampai kapan perlu mengucapkan
terima kasih dan bersyukur berpuluh-puluh kali tersebut? Sepanjang hayat.
Berterima kasih dan
bersyukur toh tidak memerlukan modal uang maupun sumber daya apa pun. Intinya hanya
satu, yaitu kemauan keras untuk mengubah diri. Jangan pikirkan “pahala” yang
Anda dapat dari perbuatan ini dulu. Jangan pula mengharap nasib akan berubah dalam
sekejap. Yang jelas, dengan mengucapkan terima kasih kepada orang lain tanpa ada
rasa keterpaksaan dan rasa canggung saja sudah merupakan jembatan kita ke dalam
hati orang itu.
“Terimakasih”
tidak akan pernah ditolak oleh orang lain, malah biasanya disambut dengan senyum
lebar dan hati yang sedikit lebih lembut dari pada sebelumnya. Ini saja sudah merupakan
magnit yang bias membantu kita semua dalam memproyeksikan diri yang sukses keluar.
Jadi, jika ada keragu-raguan dan ke-engganan untuk berterima kasih dan bersyukur
dalam skala dan frekuensi luar biasa, maka sebaiknya Anda urungkan niat Anda untuk
menjadi personifikasi dari sukses itu sendiri. Aammiiin …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar